Minggu, 19 Mei 2013

KAMU HARUS TETAP TERSENYUM , WALAUPUN KAMU PUNYA SERIBU ALASAN UNTUK MENANGIS.


Kendal, 20 Mei 2013

KAMU HARUS TETAP TERSENYUM , WALAUPUN KAMU PUNYA SERIBU ALASAN UNTUK MENANGIS.
Yah senyumlah walau banyak alasan yang harus membuatmu menangis, hidup mungkin kejam, hidup memang tidak adil, begitulah pikiran kita, tetapi tak apalah mungkin itu bisa menjadi sebuah pelajaran untukmu. Semua yang kamu lakukan tidak akan  sia-sia percayalah semuanya gak ada yang sia-sia. Tersenyumlah Suroto, kau harus bangkit, walau kamu punya alasan untuk menangis dan tidak usah bangkit. Annisa ku tak bisa menyalahkanmu tetapi aku juga tak bisa menyalahkan aku, karena kalau menurutku aku telah melakukan apa yang mestinya aku lakukan, bahkan mungkin banyak pengorbananku meskipun kau tak tau.
Andai kau tau, betapa waktu itu aku sangat mengharapkan dan percaya padamu. Bahkan sepertinya ku sudah berangan-angan bagaiman dan seperti apa kehidupan kita dimasa depan dengan anak-anak yang kita cintai dan kita menjadi keluarga yang sangat bahagia.Akan tetapi angan-angan tinggalah angan-angan,habis sudah ketika kau memutuskanya. Oh iya jikalau kamu  tau pada waktu lebaran tahun 2010 dan 2011, dan 2012 bagaimana perasaanku, yah perasaanku hancur mungkin bila dikatakan. Ketika tahun 2010 waktu kita mau bubaran gara-gara kamu sepertinya tidak ada perhatian sama aku, ketika aku telpon gak  kamu angkat dan aku sms adek kamu yang bales. Sesungguhnya aku sangat merasa sakit karena sepertinya kamu tak ada pengorbanan dan kepedulian sama sekali kepadaku, padahal apa sih beratnya cuman ngangkat telpon atau bales sms kepada orang yang kamu cintai, sesungguhnya jika kamu beri alasan padaku aku kan selalu percaya padamu  tapi waktu itu tanpa alasan darimu, diwaktu lebaran 2011 mungkin lebih parah, kamu tau gak? sebelum lebaran kurang seminggu aku dinyatakan terkena penyakit kuning pada awal pemeriksaan, dan dinyatakan radang paru-paru pada waktu periksa kedua kalinya dan itu berlangsung hingga hari raya. Kamu tau gak apa yang aku lakukan?. Aku memaksakan diri untuk pergi naik motor sendiri sejauh kurang lebih 70 km, padahal aku diwaktu itu setiap  makan aja ketolak sama perut, gak bisa aku bayangkan, bahkan ketika ditengah perjalanan aku muntah-muntah, semua makanan yang aku paksakan masuk agar aku nyampek tempat itu keluar semua. Itu semua aku lakukan demi memenuhi janji kita bertemu ditempat lina pada lebaran kedua. Tetapi ketika lebaran kedua kamu bilang gak bisa, aku tawarin gimana kalau aku jemput kamu gak mau, kamu tau gak sesungguhnya aku agak memaklumi, walaupun tidak sepenuhnya, tetapi yang membuat aku sangat sakit ketika mbak happy pagi-pagi sms, dan ngabarin kalau malam ke 3 lebaran kamu ternyata ke tempatnya dengan seorang lelaki. Yang lebih parah lagi kamu tak mau tinggal ditempat mbak happy, padahal rumahnya lumayan dekat dengan rumah nenek ketika aku nginap malam itu. Tetapi kamu malah pulang. Yah pada waktu itu aku sangat kecewa, setelah apa yang kulakukan untukmu. Apalagi kamu perginya dengan seorang cowok, dan waktu itu malam-malam lagi. Ternyata kamu membatalkan janjian kita demi itu. Lebaran 2012 tahun  inilah berakhir sudah harapanku, pada tanggal 09 juli 2012 aku main ketempat beberapa teman kita sekolah dulu, rencananya sih mau ngerencanain acara reonian lebaran besok, tetapi disana aku selain ngomongin masalah reonian juga ngomongin masalah sms kamu yang hampir setiap saat. Bahkan pasti kamu yang sms atau nelpon duluan, aku berfikir kok kamu responya kebalik ya sama aku, bukanya kamu sms dan nelpon duluan seperti pada teman-teman tetapi jika aku sms gak pernah kamu bales dan jika aku telpon gak pernah kamu angkat. Menurutmu wajar gak sih aku tanya ada apa sih sebenarnya, tetapi kamu malah memutuskan hubungan kita lewat sms, dan parahnya saat aku tanya alasanya apa kamu ga mau jelasin. waktu itu memang aku tak langsung membalas smsmu karena aku berfikir biar adem dulu lah pikiranya, dan ada sedikit fikiran lain mungkin kamu mau buat surprise buat ulang tahunku pada tanggal 13 julinya. Setelah aku tunggu sampai aku ulang tahun ternyata gak ada respon sama sekali. Kamu mengucapkan “selamat ulang tahun” pada siang hari yah menjadi orang yang ke berapa puluh, seperti tahun sebelumnya kamu telat satu hari mengucapkanya.
Hancur lebur sudah perasaanku, tak tau jadi apa bahkan mungkin sudah menjadi butiran debu. Pada saat liburan kuliah aku berfikir untuk ikut ngaji dipondok, dari pada ku mengingatmu terus setiap saat dan itu membuatku lebih hancur lagi, pada awal sampai pertengahan bulan ramadhan sudah agak membaik keadaanku, ternyata kamu datang kepondok dan smsa sama teman mainku dipondok ternyata pada malam harinya temanku berbohong kalau aku menwarkan untuk mengantarnya pulang ke terminal, dan ternyata kamu mau. aku kaget saat temanku mengatakanya tetapi ya sudahlah aku sanngupin sekalian aku mau tanya apa sih masalahnya dia memutuskan aku. Disaat udah tigaperempat perjalan kamu belum menjawab pertanyaankudan ketika mau nyampek terminal kamu minta berhenti, yasudah aku berhenti, waktu itu kamu bilang “pean repot gak?” aku jawab gak  memang kenapa dan kamu menjawab “bisa nganter sampek menggala apa gak?(terminal terdekat dari rumahmu)” ya udah aku mau karena aku masih penasaran tentang apa masalahnya. Ketika belum sampai menggala aku putuskan singgah di gubuk pinggir jalan agar dia bisa menjawabnya, dan ternyata katanya gak ada alasan. Kataku kok bisa ternyata kamu diam dan menjelaskan sesuatu yang kurang berkaitan. Aku tanya lagi berarti gak ada alasanya? Kamu jawab iya, yasudah aku berfikir gak ada masalah terus aku  berfikir masih sangat sayng padanya aku tawarin gimana kalau lanjut? Satu dua kali pertanyaanku kamu tak menjawab dan pertanyaan ketiga kmu menjawab iya.  Akhirnya sampailah menggala dan kamu suruh aku pulang duluan karna kamu takut ketahuan sama keluargamu. Ya sudahlah aku pulang daripada aku nunggu nanti malah membuatmu susah. Akhirnya sampai lebaran tiba kamu tak pernah menghubungiku,  bahkan sms pun tidak, tetap sama seperti sebelumnya. Sampai malam lebaran kedua ketika aku sendiri dan ada satu tamu yang baru masuk ternyata kamu nelpon langsung aku angkat maaf nanti dulu ya aku gak enak masih ada tamu sedangkan aku Cuma sendiri dirumah ntar 15 menit lagi aku telpon balik dan kamu jawab iya.  Dan terpaksa aku mati’in. ketika 15 menit sudah berlalu aku telpon ternyata yang ngangkat adikmu, dan sekitar 45 menit sesudahnya aku telpon lagi yang ngangkat adikmu lagi, katanya kamu masih ada tamu, aku suruh ngasih katanya kamu gak mau yaudah aku mati’in aja, smpai lebaran seminggu dan hari reonian telah tiba kamu gak nghubungin juga, sampai ditempat reonian mbak happy ngomong sama aku katanya dia takut sama kamu jadi dia gak dateng reoni, aku berfikir dan minta pendapat dari beberapa teman-temanku akhirnya aku memutuskan aku nelpon tetapi nomorku aku privat biar kamu angkat, karen aku  tau kalo nomornya gak aku privat pasti gak akan kamu angkat. Setelah kamu angkat aku basa basi dulu biar gak kamu tutup telponya, dan akhirnya aku taya tolong jawab yang sejujurnya pokoknya jangan takut jawabanmu nyakitin aku atau kayak mana, pokoknya aku minta jawab yang sejujurnya, dan dia bilang iya, hubungan kita bisa dilanjutin dan serius apa gak? Kamu agak gak enak jawabnya, dan akhirnya kamu menjawab sepuntene, pada saat itu aku lega ada jawaban yang pasti walupun disisi lain sangat sakit setelah apa yang aku lakukan untukmu.
Yasudah akhir dari perakapan tersebut aku berkata “ya sudah gak papa ma’afin aku ya bila mungkin selama aku kenal dan bersama kamu akubanyak kesalahan.
Pada saat ini lah mungkin aku merasa trauma untuk menjalin hubungan lagi, bukanya aku gak percaya lagi sama cewek tetapi mungkin aku takut dia tak bisa bahagia denganku, mungkin aku seseorang yang membosakan
Anni diriku gak akan menyalahkanmu karena masalah hati hanya Allah yang bisa mengaturnya, انا اريد, انت تريد, ؤالله يريد aku mempunyai kehendak kamu mempunyai kehendak dan Allah pun mempunyai kehendak. Akhir kata selamat tinggal semoga apa yang kamu inginkan dan kamu cita-citakan dikabulkan oleh Allah. Amiin
Ingatlah kejadian yang telah membuatmu sedih dan jatuh tetapi bukan hanya untuk disesali, tetapi renungilah apa yang seharusnya kamu lakukan sekarang setelah hal itu semua terjadi padamu. Anggaplah semua itu sebagai pelajaran berharga bagi hidupmu. Masa depanmu masih panjang.

Selasa, 07 Mei 2013

6 Fakta Alm. Ustadz Jeffry AlBukhori Terhadap Bidadari Surganya.

1.abi selalu menggandeng tangan istrinya saat berjalan, jikapun 1 tangan jg tak ϐίșά menggandeng krn suatu hal, Abi sll meminta istrinya yg menggandeng tangannya. Alasannya dia bertanggung jawab atas jalan istrinya supaya selalu aman

2. Abi selalu mencium kening istrinya disaat2 tertentu, sebelum & sepulang bekerja, sesudah sholat, sebelum ϑάπ sesudah tidur. Alasannya sebagai tanda bahwa dialah pelindung & penenang istrinya agar istrinya selalu merasa nyaman.

3. Abi tidak pernah berteriak pd istrinya, alasannya suara ƔªйǤ keras ϑӛЯЇ suami utk istrinya adalah cambuk yang menyakitkan

4.Abi tdk prnah mencela dan memaki istrinya sebesar apapun kesalahan yang diperbuat alasannya makian dan celaan bukan kata yang bijak mengajarkan kebenaran

5. Abi selalu memeluk ϑάπ membelai istrinya jika istrinya berbuat salah, alasannya mulut ϑάπ perbuatan istri adalah tanggung jawab suami, bila istri sampai tidak terkontrol itu adalah salah suami, sebab itu dia selalu memeluk dan membelai istrinya sambil berkata "maafkan Abi, lain kali jangan kamu ulangi kesalahan itu lagi, jadilah istri yang soleha ϑάπ baik, salahkan Abi saja"

6. Abi selalu bangun sebelum dan berangkat tidur setelah istrinya, alasannya kewajibannyalah utk melindungi hidup istrinya dimulai saat bangun tidur dan sampai αƙαn tidur, itulah janji suami pd istrinya.

Fakta ini kayaknya patut dibaca para suami bukan hanya yang muslim tapi untuk semua suku, ras dan agama, karena bisa membuka hati suami2, dijamin suami jά̲̣̥ϑï terhormat dan istri αƙαn menjadi lebih menghargai dan sayang sama suami. Pepatah mengatakan hati wanita αƙαn luluh jika disiram dengan air dingin daripada menyiramnya dengan minyak panas, krn pada dasarnya mereka butuh perhatian dan kasih sayang. Dont Forget Folow @Fareh_emeraldi

Selasa, 30 Oktober 2012

Esensi Kehidupan Adalah Memberi


Jika kita tau siapa diri kita,darimana berasal,untuk apa hidup didunia,setelah itu mau kemana lagi melangkah/melanjutkan hidup,rasanya jika tiap diri ini sadar akan semua hal itu tak akan banyak kita temui keluh kesah dalam menjalani kehidupan ini.
Kehidupan ini sendiri adalah pemberian dari Sang Maha Pemberi. Saat kita dilahirkan ke dunia ini, kita pun mendapat pemberian kasih sayang dari orang tua. Bayangkan jika kita lahir tanpa ada orang yang memberi kasih sayang itu, niscaya kita tak kan ada sampai saat ini. Semua hal yang kita manfaatkan dalam hidup ini adalah pemberian(taken for granted). Apa yang diberikan itu tanpa pamrih. Tanpa mengharap balasan.
Saat ini kita telah dewasa, atau lebih dari kata dewasa itu sendiri. Sudah saatnya untuk tidak hanya menerima, tapi memberi. Memberi apa yang kita punya dan kita sanggup untuk memberikannya. Tidak perlu muluk-muluk, hal-hal yang sederhana saja. Memberikan senyuman ke orang yang berpapasan dengan kita, memberikan kasih sayang dan perhatian ke orang tua kita. Membuatkan minuman mungkin, memberikan salam saat pergi ataupun pulang, atau juga memberikan ciuman di tangan beliau.

Adanya kehidupan kita saat ini tidaklah secara tiba-tiba, dan tidaklah dengan sendirinya tanpa ada tanpa campur tangan orang lain. Orang-orang disekeliling kita sangat berperan akan keberadaan kita. Tapi mengapa banyak yang tidak menyadarinya? Oleh karenanya, saatnya untuk memberi.
Banyak hal yang ingin kita capai,seperti pekerjaan,cita-cita,jodoh kita dan lain sebagainya,sebelum kita dapatkan harus ada perjuangan, yakni tenaga ,pikiran dan waktu. Ada pepatah berilah, maka kau akan menerima lebih. Hal ini bukan berarti apa yang dilakukan adalah berpamrih, mengharapkan imbalan. Memberi merupakan tolak ukur kesadaran dan keikhlasan. Jika memberi dengan diiringi keinginan untuk suatu balasan, dan penerima pun mengabulkannya, maka itu bukanlah pemberian yang utuh. Namun sebuah  negosiasi. Negosiasi berkutat antara untung dan rugi. Bukan lagi mendasarkan pada hati nurani.
Setiap pemberian pasti ada balasannya, akan dilipat gandakan. Jika anda tidak percaya, cobalah dan lakukanlah. Lihat dan hitunglah dengan objektif. Balasan itu tidak hanya berupa nominal angka mata uang, tidak juga barang, namun juga bisa berupa hadirnya kesempatan, terjaganya kesehatan, bertambahnya ilmu pengetahuan dan masih banyak lagi manfaat yang didapatkan. Belum lagi bertambahnya pahala.
Jika tiap orang sadar dan faham arti memberi ini,mungkin tidak akan kita temukan istilah pelit, sengsara atau miskin. tiap orang yang sadar hidupnya adalah pemberian akan memberikan lagi kepada orang lain baik itu moril atau materil. Kembali kepadanya dalam bentuk lain, sehingga seperti sebuah siklus.



From : Naya (nssurya35@gmail.com)

Senin, 29 Oktober 2012

Six Motivation


Secara ringkas, motivasi adalah semangat pendorong untuk melakukan sesuatu. Berikut ini adalah beberapa tips motivasi yang semoga bermanfaat.
1.  Selalu bersyukur akan apa yang kita dapatkan.
Mungkin hal ini adalah sederhana, namun sangat memotivasi diri kita saat kita terpukul atau terjatuh dengan target-target yang dinanti-nanti dan diharapkan untuk terjadi, tapi faktanya meleset. Pengungkapan syukur melalui 3 cara.
  • Dengan hati. Lihatlah sekeliling kita yang ada dibawah kita. Yakin hal ini akan membuat hati kita lembut dan mensyukuri akan nikmat-nikmat yang oleh sebagian orang tidak dapat menikmatinya.
  • Dengan lisan, dengan ucapkan alhamdulillah. Nikmat yang kita rasakan tidak akan kita peroleh tanpa seijin dari pemilik tubuh kita, pemilik jasad kita, juga pemilik ruh kita. Trus kita ini siapa? Kita adalah makhluk yang diberi pinjaman untuk dapat berkarya, dan membagikan kebahagiaan kepada orang lain.
  • Dengan perbuatan. Syukur dengan membagikan kebahagiaan kepada orang lain. Rasakanlah kebahagiaan yang timbul saat kita dapat melihat kebahagiaan yang muncul melalui tangan kita. Ada rasa menyeruak dalam dada merasakan bahagia meski buliran air mata mengalir tidak terasa. Jika kita pernah merasakannya, ulangi ulangi dan ulangi.
2. Lakukan apa yang kita minati.
Hal ini akan memotivasi kita untuk melakukannya. Karena dengannya kita merasa enjoy, dan dengannya tak kan ada rasa bosan dan letih. Banyak dari saudara kita yang mereka bekerja karena tuntutan, bukan karena mereka menyukainya. Dari hasilnya kita akan tahu mana yang bekerja karena menyukainya, atau bekerja karena tuntutan. Orang bekerja dengan diikuti rasa senang, akan menambahkan detil-detil secara sukarela.
3. Jika tidak seperti yang kita inginkan.

Yakinkan pada diri sendiri, jika posisi ini adalah step awal menuju yang kita inginkan. Tentunya ada hikmahnya. Apapun keadaanannya. Tetap lakukan yang terbaik yang kita bisa, karena itu memperlihatkan kualitas kita.
4. Cermati, perhitungkan, dan tangkap peluang yang ada.

Setiap kita memiliki peluang-peluang menuju sukses. Namun hanya sedikit orang yang mampu memanfaatkan peluang itu. Terkadang kita melihat ada peluang, namun memiliki keterbatasan, misal keterbatasan modal, keterbatasan keahlian dan lain-lain. Itulah gunanya bermasyarakat, adanya berinteraksi, bersosialisasi, dan bertolong-menolong. Dengan bekerja sama tentu akan  menghasilkan yang positif sesuai target dan keinginan bersama. Asah terus kemampuan untuk melihat peluang.
5. Berkumpul dengan orang yang bermotivasi.

Prinsip ini sama dengan istilah penjual minyak wangi akan berbau wangi dengan sendirinya.
6. Selalu dekatkan diri pada Allah.
Adakalanya dalam berusaha mengalami pasang surut. Hambatan dan rintangan dalam melangkah. Pastikan pada diri sendiri bahwa semua itu ada hikmahnya. Mungkin sajakan itu adalah cara Allah untuk mendidik kita. Kita tidak akan dididik seperti di bangku sekolah, tapi kita dididik melalui peristiwa-peristiwa. Kita akan mendapatkan pelajaran dari universitas yang skalanya lebih besar. yaitu universitas kehidupan.

Semoga kita termasuk orang-orang yang dapat memberi manfaat kepada orang lain.  Semoga Allah mengijinkannya.. Amin..
Tidaklah sesuatu berubah jika tidak mulai bertindak, dan kapankah waktu yang paling sesuai untuk memulainya jika bukan saat ini.


Masruchan Muhammad – Salatiga